Chapter
Bogor 23 September 2012 Gedung Dewana, Cimahpar Bogor.
Sedikit terlambat
memang kami mengetahui event yang di organisir oleh Stand Together Management,
kira-kira 2 minggu yang lalu kami mendapat kabar melalui seorang teman yang
bermain di event ini, Bobby (TSOD). Excited! Kami berkesempatan meliput 1 event
tour salah satau band Death Metal berbahaya dari Bandung, Undergod. Siapa tak
kenal mereka, bahkan beberapa singlenya sudah menjelajahi setiap kuping
metalhead di Indonesia ini, sebut saja Kudak-Kadek dan Ngimpi Modol, belum lagi
beberapa lagu lainnya yang tak kalah mematikan.
Minggu 23 September
2012, setelah sedikit sibuk mengurus ID Card (yang akhirnya tidak begitu
terpakai) dan sasab (kesasar) cukup jauh di Kota Bogor saat menuju kediaman
Bobby, akhirnya pukul 3 sore kami tiba di kediamannya untuk segera berangkat ke
venue bersama rombongan This Spring Of Death. Tiba di venue sekitar pukul 5
sore, beberapa penampilan awal para band pengisi acara di event ini terlewatkan
oleh kami. Disuguhi penampilan dari 2 band Death Metal lokal yang secara
musikalitas bisa dibilang hampir mirip, maaf kami tidak sempat menanyakan nama
band namanya, yang pasti mereka bermain lumayan apik. Kasak-kusuk kesana kemari
mencari info tentang rundown event, dan mendapatkan kabar Undergod disimpan
sebagai pamungkas (terakhir), namun ternyata yang terjadi melenceng jauh dari
rundown, Undergod bermain selepas break maghrib, kabarnya karena mereka
mengajar waktu untuk perjalanan pulang ke Bandung dikarenakan beberapa personil
ada yang harus bekerja esok harinya, bisa dimaklumi. Begitu juga dengan
band-band pengisi acara lainnya mereka merasa rundown telah kacau. Kacaunya
rundown memang hal yang sering terjadi dalam setiap gig, namun kenapa tidak mulai
membiasakan diri menaati rundown yang telah disepakati baik dari pihak panitia
maupun pengisi acara. Bukankah kesenangan akan semakin terasa bila koordinasi
rundown teratur dengan baik?
Hujan mengguyur sangat
deras, kami hanya menyaksikan penampilan 2 band sebelum Undergod dari sisi luar
venue. Band pertama bervokaliskan seorang wanita yang cukup manis dan belia,
karakter vokal dan musiknya sedikit mengingatkan kami pada Gugat. Kedua, band
beraliran Death Metal, drummer dari band ini bermain cukup Impresif. Tiba
saatnya untuk Undergod menggagahi publik Bogor, soundcheck cukup lama dan
begitu irama tarawangsa (tolong koreksi jika salah, karena saya lupa nama
kesenian sunda yang satu ini) maka mereka siap menggerinda telinga para
metalhead Bogor. Mereka bermain sangat ganas, apik, dan intens disertai dengan
sound yang ciamik penonton pun mulai menggila. 6 lagu, termasuk Kudak-Kadek,
Ngimpi Modol, digeber tanpa ampun, disela pergantian lagu, Kinoy Bacok sang
vokalis, sering bersenda gurau juga berintroduksi dengan bahasa sunda. Kami
menyaksikan 2 lagu awal di sisi luar venue karena hujan terlalu deras. Pintu
masuk ke venue (sisi sebelah kanan) serta pintu keluar (yang berada di sisi
sebelah kiri) tidak dijaga oleh satu pun panitia sehingga penonton yang tidak memiliki
tiket bisa masuk dengan leluasa (entah karena hujan atau memang tiket sudah
sold out). Tidak sabar ingin menyaksikan Undergod secara langsung maka kami
beserta rombongan TSOD merangsek masuk melalui pintu keluar dan ID Card kami
pun tidak terpakai :D.
Satu hal yang kami
khawatirkan saat headliner bermain di pertengahan event adalah bubarnya
penonton berbarengan dengan selesainya set
headliner tersebut. Benar saja, begitu Undergod selesai, sejumlah besar
penonton berbondong-bondong pulang dan melewatkan penampilan band yang tersisa.
Masih tersisa 6 band
yang tampil setelah Undergod, 2 band hardcore lokal Marra dan TakexOnexStep
tampil berurutan, Marra dengan Modern Hardcorenya dan TakexOnexStep dengan
Youth Crew Hardcorenya membuat beberapa hardcore kid berslam dancing dan
2-stepping. Ini merupakan penampilan perdana Marra setelah vakum cukup lama.
TakexOnexStep diadisionali oleh 2 drumer yaitu Peloy (Grave Behold) dan Eky
(Rooster Fight). Sebuah trio bergenre Melodic Punk naik panggung setelah TakexOnexStep,
kami lupa namanya karena suara MC tidak terlalu jelas terdengar, pengaruh tata
bangunan venue mungkin. Tidak terlalu menarik bahkan trio ini terkesan tidak
all out, penonton pun banyak yang duduk bersantai. Hanya sedikit penonton
termasuk panitia yang bertahan hingga event ini selesai, kira-kira 40 orang
lebih.
Osiris kembali
memanaskan suasana dengan Blackened Death Metal ala Behemoth, mereka mengcover
1 lagu dari Behemoth, Ov The Fire And The Void. Osiris merupakan side-project
dari salah satu personil Kedjawen. Invasi metal tidak berhenti di Osiris, This
Spring Of Death menggerinda dengan Technical Death Metal yang sangat
terinfluens oleh Origin dan Spawn Of Possession, bahkan di beberapa part
terdengar seperti Brain Drill. Mereka baru saja meluncurkan single terbarunya,
Masokisma, yang bisa dinikmati via ReverbNation. Dan band selanjutnya sekaligus
penutup acara adalah Drag Me To Hell, tapi dengan berat hati kami terpaksa
melewatinya, karena harus kembali on the road menuju Cianjur.
Beberapa hal yang
menjadi titik perhatian disini adalah pengaturan rundown yang sedikt tumpang
tindih, penjagaan tiket yang kurang maksimal, juga akses toilet yang sedikit
ribet. Sangat disayangkan pula beberpa penampilan terakhir mendapat respon yang
minim, padahal menurut pribadi kami, 6 band yang tampil setelah Undergod cukup
berharga untuk disaksikan. Overall, event ini sangat menarik karena beberapa
pengisi acara memiliki kelebihannya masing-masing dan tentunya top notch!
Salute untuk Stand Together management yang telah mengorganisir event ini, kami
menunggu event-event kalian selanjutnya.
NB: Maaf kami tidak
bisa menyisipkan foto karena pencahayaan venue yang minim serta keterbatasan
kemampuan kamera kami :D. Bagi yang memiliki dokumentasi event ini, khususnya dari
Jam 5 hingga usai segera hubungi kami.
No comments:
Post a Comment