January 4, 2012

Invasi Awal Tahun 2012 Review



Invasi Awal Tahun
Bogor mengawali tahun 2012 dengan sebuah gig kecil yang bertempat di Airin Studio Kayumanis, walaupun gig ini bertempat di studio, jangan pernah terpikir untuk meremehkan gig ini. Harda Tider, sebuah band hardcore dari Swedia & Milisi Kecoa 80’s Punk Rock dari Bandung telah memporak-porakandakan Airin Studio. Di dukung oleh beberapa band hardcore lokal seperti Revolt, Rooster Fight, dll. Atonement yang mengusung Modern Southern Rock ala Maylene and The Sons Of Disaster, sebuah band Southern Sludge dari Cianjur, Tega, dan The Kuda, oldschool Punk Rock, turut meramaikan gig yang bertajuk “Invasi Awal Tahun” ini & membuat gig ini tidak monoton dan stereotip . Dengan kehadiran banyaknya band-band yang mengusung genre yang berbeda membuat gig ini variatif, layak untuk disimak, dan sebuah suplemen sempurna untuk mengawali tahun 2012.  Merugilah anda bila tidak sempat dating ke gig ini, hehehe
Sekitar jam 19.30 gig ini dimulai, Revolt dan beberapa band Trashcore serta Power Violence mulai memanaskan suasana . Kami tidak sempat manyaksikan band-band di awal gig ini karena kami hanya menyimaknya dari luar studio, kami dan gerombolan Tega baru saja sampai ke Airin tepat ketika band pertama, Revolt, mulai beraksi, Alhasil kami melewatkan beberapa band awal untuk beristirahat sejenak dan m
enghela nafas setelah dipusingkan oleh perjalanan yang cukup menyebalkan di Puncak sana. Our Apologize, we’ll just a human after all J.
Well, kami mulai memasuki studio ketika  Grave Behold, Bogor Hardcore, sedang melakukan soundcheck. Band yang tahun lalu baru saja merampungkan EP pertamanya ini terlihat sukses dalam menyulut crowd, terbukti dengan baru saja nama mereka dipanggil, banyak crowd yang mulai berjejalan masuk ke dalam studio. Hardcore yang mereka tawarkan sedikitnya agak berbau Verse, Comeback Kid & Champion. Crowd pun menggila dengan serangkain aksi moshpit & crowd surfing. Grave Behold menyelesaikan set mereka dengan gemilang.
Tega, sebuah band Southern Sludge dari Cianjur melanjutkan kegilaan di awal tahun ini. Membuka aksi mereka dengan Cowboys Way dari Hellyeah, Tega tampil impresif! Sebuah lagu cover Mouth For War dari sang legenda Pantera mereka mainkan untuk memanaskan suasana, terbukti dengan adanya beberapa personil Harda Tider yang mengintip-ngintip di luar pintu studio. Dilanjutkan dengan lagu mereka sendiri Ghost Of Tomorrow dan menutup set mereka dengan satu lagu Sludge/Doom Metal yang berdurasi sekitar 12 menit milik mereka, Jelaga.
Rooster Fight mengambil alih set dan menyulut lebih banyak crowd. Band Hardcore paling edan dari Bogor ini dengan sukses membuat gelombang moshpit lebih menggila. Ekspektasi kami terhadap band ini sangatlah besar, dimana Rooster Fight adalah band Hardcore yang banyak terpengaruh oleh Integrity, Only Attitude Counts dan Hatebreed. Satu lagu baru dimainkan sebagai pembuka, Hey we haven’t heard this one before, but it’s a kick ass song!. Kemudian Dusta, lagu andalan mereka, dibawakan dan dari awal lagu hingga akhir para crowd bersing-a-long ria. Lagu ini memiliki kekuatan yang sangat Hardcore banget, dimana lirik begitu mudah dihafalakan, bertemakan unity, dan sangat Anthemic. Bayangkan saja, studio Airin penuh sesak ketika mereka beraksi, dan seisi Airin melagukan reff mereka yang Anthemic “Jangan ada dusta di antara kiiiiiiita!”. Kelak band yang berusia lebih dari 9 tahun ini akan menjadi legenda di scene Hardcore nusantara. Sebuah lagu cover milik Only Attitude Counts, We Stand As One, berhasil menarik atensi personil Harda Tider untuk merangsek masuk ke studio untuk bersing-a-long ria.
Atonement, sebuah pendatang band pendatang baru dari Bogor yang menyajikan Modern Southern Rock, mengambil alih set. Atonement menampilkan Modern Southern Rock yang liar dan Chaotic. Di beberapa part lagu mereka akan terdengar seperti Everytime I Die, Maylene and the Sons of Disaster, dan The Orange Man Theory. Sayang mereka hanya membawakan 2 lagu plus 1 intro. But then again, they have blasted our ears!
Hate to Think, salah satu band Hardcore dari Bogor melanjutkan set setelah Atonement. Our apologize again, kami tidak sempat menyaksikan band ini karena sedang bergentayangan mencari sedikit air mineral.
Milisi Kecoa, Bandung finest 80’s Hardcore Punk  membuat crowd lebih gila lagi, beberapa nomor pamungkas seperti Ini Bukan Arab bung!, Swastika Mewakili Dirimu, serta satu lagu baru Bukan Untukmu, membuat kami dan crowd lain kehabisan nafas. Jika anda merindukan Hardcore Punk ala (early) Black Flag, Bad Brains, dan SSD, maka Milisi Kecoa adalah jawabannya. Terus terang saja ini kali pertama kami menyaksikan mereka live, performance mereka benar-benar mendeskripsikan musik mereka, powerful! Kami tak sabar untuk menyaksikan mereka kembali.
Kini saatnya untuk The Kuda, band yang paling kami tunggu-tunggu, menginvasi Airin Studio. Punk Rock Klasik ala The Kuda benar-benar segar, ocehan gak penting seperti “Slamat Kmaleman” dan “Lagu buat yang lagi ambeien” justru menambah kesegaran band ini. Mereka melancarkan invais mereka dengan lagu Circle Crop, Tumila Attack, Goodbye Always, She Went Into a Trance (our favorite song), dan Jabber (our favorite song, again). Mungkin bagi beberapa orang yang awam, musik The Kuda terasa cukup aneh, punk ala Descendents atau sebutlah Sex Pistols dimainkan dengan intensitas dan kecepatan tinggi, benar-benar Kuda! The Kuda menutup set mereka dengan lagu Jabber, dimana salah satu liriknya berbunyi “Finish Now!” lagu yang tepat sebagai penutup.
Dan tibalah band yang pamungkas untuk tampil, Harda Tider, band Hardcore dari Swedia ini kembali menyiksa crowd dan kami, Hardcore mereka sangat enerjik dan dinamis, tampaknya mereka terinfluence oleh Integrity, Judge, dll. Harda Tider menggoda kami untuk ikut berslamdance, dan bergabung dalam gelombang moshpit yang liar. Saking liarnya, kami harus keluar sejenak untuk mengambil nafas karena Airin Studio tiba-tiba menjadi pengap hahaha. Beberapa penonton tampak kepanasan dan kelelahan karena di hantam oleh Hardcore Harda Tider yang liar. Apresiasi terbesar kami berikan untuk para personil Harda Tider untuk stamina mereka yang prima dan tampak tidak terlalu terganggu dengan ke”panas”an dan kepengapan Airin, ya meskipun sang gitaris terlihat kewalahan dengan udara di dalam studio di beberapa lagu terakhir dan menolak encore penonton untuk membawakan lagu lebih banyak. They are really Hardcore band, so powerful and full of strength.
After all, gig yang diorganisir secara D.I.Y ini benar-benar dilakukan atas nama kolektif berhasil dengan sukses. Harda Tider & Milisi Kecoa tampak sangat puas bermain di Bogor dan sebaliknya public Bogor pun terpuaskan oleh kedatangan 2 band hebat tersebut. Semoga saja dengan dimulainya gig di awala tahun ini, dapat menjadi katalis untuk gig-gig lainnya di Indonesia. Tahun ini, Indonesia akan kembali ramai oleh gigs baik skala besar maupun kecil.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...